Thursday, July 28, 2005

Haiku dan sajak

*
Haiku

Dimalam sepi
Daun kering terinjak
Punahlah sunyi

Hari lebaran
Maafkan kesalahan
Lahir dan bathin

Dimusim semi

Bunga yang warna warni

Gembira hati

Putihnya salju
Perasaan membeku
Malam membisu

Dimusim panas
Diterik matahari
Menyengat kulit

Dimusim gugur
Daun menguning merah
Lukisan alam

Ranting yang kering
Terpijak tiba tiba
Pecahlah sunyi

***

Sajak

Ibu Pertiwi menangis
Rasa rindu didalam hati
Ingin menjenguk Ibu Pertiwi
Namun takut Ibu bersedih hati
Melihat keadaan negeri
Bangsaku sudah tak mencintai Ibunya
Semua peninggalan nenek moyang kita
Dijarah, dirusak,terbengkalai tak berharga
Kebudayaan luhur tinggal impian hampa
Bertengkar, sikut menyikut berebutan harta
Tidak membedakan apa haram dan halalnya
Aji mumpung merajalela
Menjadikan rakyat jelata sengsara
Suku satu sama lain diadu domba
Persengkatan Agama dijadikan perkara
Perpecahan itu rupanya menjadi tujuan utama
Didalam agenda negara adidaya
Tigaratuslimapuluh tahun dijajah Belanda
Tigasetengah tahun dijajah Saudara Tua
Apakah kini Ibu Pertiwi harus mengalami yang sama
Menjadi piaraan negara adidaya
Dalam waktu 58 tahun sudah dilupakan
Kemerdekaan ini siapa yang menegakkan
Jutaan tulang-tulang berserakan
Dilaut, dikota dan didalam hutan
Bagaimana menjawab pertanyaan
Kepada pejoang Kemerdekaan
Harus berani memberi jawaban
Bahwa perjoangan mereka sudah dilupakan
Dijajah Belanda
Dijajah Saudara Tua
Orde Baru,... tak ada beda
Rakyat tetap sengsara
Kapan kita belajar dari pengalaman
Apakah pemimpin kita semua sudah lupa ingatan
Menggali harta karun mengharap emas gelondongan
Irasionil tapi tetap memegang jabatan.
Pantaslah Ibu Pertiwi menangis setiap hari
Sampai air mata menjadi kering sama sekali
Alam ikut berkabung merasakan sakit hati
Mata air menghilang dari bumi Ibu Pertiwi
Pengganti mata air yang bening.
Aqua,Evian,Poland Spring
Deer Park, Snapple, Coca-Cola
Mountain Dew, Pepsi –Cola
Apakah ini ulah perusahaan multinasional
Hutan dijarah menjadi titik awal
Bila mata air menjadi kering total
Air minum menjadi barang jualan yang mahal

**sn**

Sawan Kuya

Baranang bentang
Curcor caina herang
Ngimpi balik ka Soreang
Ngan ukur bati hayang
30 taun dipangumbaraan
kunanon jadi sieunan
pedah laut kudu diliwatan
pedah karuhun teu diopenan
geuning kieu hirup sorangan
euweuh dulur euweuh babaturan
keueungna alah batan
mun bisa mah ulah diturutan
maning ge cicing dilembur sorangan
gampang neangan sosobatan
ngumpul jeung duduluran
tibatan hirup deudeungeunan
Naon atuh anu diteangan
Asa ku rieut mikiran
Sok atuh kuring bejaan
Eta atuda bodo teh dibeakeun ku sorangan

*sn*

Tsunami

The giant waves swept the country
Torn apart anything on its path
Towns and Villages gone in minutes
To almost nothing
Tossed up and down
Tumbled over
Turned upside down
Trains tossed off of its tracks
Trucks and Buses thrown like toys
Tug Boat and Barges landed on asphalt road
The awesome force of nature
Terrified
Thousand of lives taken in a snap
Tears of sadness
Tears of fear
Tears of frustration
Tears of helplessness
Think and think hard
There is a much bigger force out there
Too Big to comprehend
Too Awesome to witness
Too bad most of the world"s leaders do not relaize it
The powers in their hands are minuscule by comparison
They ought to know who is the Almighty !

**sn**

No comments: